Kali ini Ustadz Luqmanulhakim membahas tentang Ma’rifatullah

QS. An-Nazi’at (79) Ayat 34-35

‎فَاِذَا جَآءَتِ الطَّآمَّةُ الۡكُبۡرٰى

Fa-izaa jaaa’atit taaam matul kubraa.

Maka apabila malapetaka besar (hari Kiamat) telah datang,

‎يَوۡمَ يَتَذَكَّرُ الۡاِنۡسَانُ مَا سَعٰىۙ

Yauma Yata zakkarul insaanu ma sa’aa.

yaitu pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya,

QS. An-Nazi’at (79) Ayat 40

‎وَاَمَّا مَنۡ خَافَ مَقَامَ رَبِّهٖ وَ نَهَى النَّفۡسَ عَنِ الۡهَوٰىۙ

Wa ammaa man khaafa maqooma Rabbihii wa nahan nafsa ‘anil hawaa

Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya,

khoofa maqooma robbihii : menahan diri dari sifat sombong. Manahan diri dari hawa nafsu termasuk membicarakan orang lain.

kenapa orang gak bisa menerapkan khoofa maqooma robbihii ?? karena ia tidak mengenal Allah.

khoofa maqooma robbihii adalah sebuah keadaan dimana kita merasa ada yang mengawasi yaitu Allah. contoh ketika belanja barang misalnya 12juta dan ditawar 10juta maka pihak toko biasanya menawarkan mau harga awal atau harga riil. Belum lagi kwitansi kosong. Astargfirullah.

Bagi antum pernah mengalami hal itu, bertobatlah.

Kita perlu mengenal Allah dengan membuka Alquran dan lihatlah sifat sifat Allah. oleh sebab itu tadabburi isi Alquran.

Tugas hamba Allah :

1. kenal Allah ( maarifatullah ) ada 99 sifat Allah.

2. takut kepada Allah (khoofa maqooma robbihii) hasil maariatullah

3. menahan hawa nafsu

Tahap paling penting adalah Ma’rifatullah.

Syukron ustadz. Jazakumullah khoir.

Salam takzim,

Santri Munzalan