SURAU RAMAH SEGALA
Pemangkat Post. Surau Hawnan Albarakah dengan ukuran 48 meter persegi. Kecil, namun hati kami besar untuk mengaungkan jiwanya hingga ke pelosok. Karena Surau dibangun adalah sementara. Mimpi besarnya adalah Pondok, namun para sahabat menyebutnya Pondok Pesantren saja. Toh nanti para santri menginap di sini. Ya sudah monggo saya lanjutkan menjadi Ponpes Qur’an Albarakah menjadi goal the big dream.
Terkadang kami merenung setelah dengan usai membangun surau sementara ini dalam waktu 82 hari. Tukang paruh waktu membersamai 4 hingga 5 orang per hari. Sederhana surau-nya dan kecil pula ukurannya. Namun perlu tenaga besar untuk menyelesaikannya. Proses finishing berlalu begitu cepat pula. Walau ada saja yang kurang seperti kanopi dan perlengkapan lainnya. Ya, menunggu sempurna takkan pernah sampai.Ketika belajar Pelatnas Masjid Billionaire yang diadakan Masjid Munzalan Indonesia, betapa para santri yang ikut dibawa ke dalam suasana membangun masjid yang berkah berlimpah itu. Para santri yang konslet otaknya itu pasti ingin segera mendownload apa yang diajarkan oleh Munzalan. Namun, tunggu dulu. Membangun program itu gampang, menyatukan barisan itu tak semudah yang dibayangkan. Tapi orang lain bisa, kenapa kita tidak ? itu spirit-nya.
Dalam Pelatnas Masjid Billionaire diajarkan Masajidallah yang menginstal empat program yaitu Baitullah, Baitul Qur’an, Baitulmaal dan Baitul Muamalah. Keempat ini yang diyakini akan memakmurkan umat dimulai dari masjid. Bahkan berkembang saat ini, pemimpin besar dimulai dari masjid. Karena siapa sih seorang muslim tidak pernah ke masjid ? Semua pasti pernah, bukan.Selain masjid, pasti ada yang lagi bergerak membangun pondok qur’an ( baitul qur’an ). Untuk menuju Billionaire, maka harus dipenuhi empat program tadi.
Surau Hawnan beroperasi adalah kelegaan yang teramat sangat. Puas, haru dan ternyata bisa juga. Walau saya yakin, sebagai warga masih focus ke Pondok Qur’an, tempat orang-orang belajar Alqur’an kenapa bangun surau? Kenapa menjadi tempat orang sholat padahal 200 meter ada masjid megah. Begitulah mindset yang terbangun dalam tertinggal. Pondok Qur’an ya Rumah Qur’an. Sedangkan Masjid ya hanya tempat sholat saja. Nah, mindset ini yang harus dirubah, bahwa Masjid atau surau adalah ramah segalanya.Bahagia, Ponpes Qur’an Albarakah telah memiliki Surau yang digunakan tempat sholat ( Baitullah ), tempat mengaji ( Baitul Qur’an ) dan Baitul Muamalah yang sudah dimulai lebih dulu bekerja sama dengan Pizza Apaya. Alhamdulillah pemasukan telah ada. Trus, Baitulmaal-nya mana?
Baitulmaal atau BMM sudah diajukan ke Baitulmaal Munzalan Indonesia yang memfasilitasi pendirian BMM yang tentunya bersinergi dengan BAZNAS. Mohon doanya semoga bisa launching pada Mei 2022.Surau ini semakin hidup ketika berkegiatan sepanjang hari. Bahkan senang sekali ada sahabat yang ingin ber-itikaf di sini Alhamdulillah, kami menyediakan makan sahur dan buka puasa bersama tetangga sekitar. Ternyata pelajaran di Pelatnas begitu dahsyat dan terbukti bahwa Masjid atau Surau harus menginstal program ROMMANTIS ( Ramah Orang Muda, Musafir, Anak-anak dan Tetangga sekitar )
Pelajaran yang didapatkan bukan kaleng-kaleng bahwa Masjid atau Surau harus ramah segalanya.
Percayalah, kami terkadang merenung panjang. Ketika membangun Pondok, yang dimulai dari surau banyak kebaikan yang berdatangan, banyak orang baik membersamai dan banyak pula memberikan support.
Langkah demi langkah kami lakukan, mempersiapkan dulu manusianya. Namun program sudah di depan mata. Pasar Bahagia dari Masjid Ismuhu Yahya yang bersedia membiayai setiap pekan 100 paket sembako. Ada lagi program Abang sayur dari Firdaus Foundation yang bersedia membiayai setiap pekan juga. Masya Allah Tabarakalah, bukankah ini keberkahan ?Maka saya mengajak kepada generasi muda yang ingin memulai karir kehidupannya dari Pondok atau Masajidallah, mari ikut bergabung dengan kami. Ponpes Qur’an Albarakah Pemangkat.
Jazakumullah khair.
Selamat menjalankan Ibadah Puasa.
Berkah selalu. RH- Santri Munzalan