SOWAN KE KIYAI MULIA
Bismillahirohmanirrahim
Dua bulan lebih saya tidak ke Masjid Kapal Munzalan. Dan dua bulan lalu Kiyai Mulia safar keliling di berbagai wilayah Indonesia. Saya pun tak bisa bersua dengan Kiyai.
Bismillah semoga kali ini bisa sowan ke Kiyai Mulia. Setiap ada agenda ke Munzalan pasti saya ajak anak-anak saya ke sini, supaya ia tahu ayahnya menuntut ilmu agama di masjid berkah berlimpah ini.
MasyaAllah seperti biasanya Kiyai Mulia ini senang menjadi makmum sholat subuh. Pas shaf di belakang saya. Selesai sholat subuh saya pun salim kepada Kiyai dengan hati yang senang tentunya. Maklum ada sedikit uneg-uneg yang ingin dikeluarkan.
“Bagaimana suraunya ?” tanya Kiyai.
“Alhamdulillah berjalan lancar Kiyai,” jawab saya.
“Programnya gimana?” lanjutnya.
Saya pun menyampaikan sekilas program bernama SASDAQ yang akan berkolaborasi dengan BMI Sambas dan Ustadz di Sambas untuk syahidan ke masjid-masjid. Namun belum dimatangkan. Dengan lembut Kiyai menyampaikan bahwa program SASDAQ itu mirip dengan SIDAQ. Dari nama saja terkesan plagiat, begitu pula programnya.
“Nanti kita lanjutkan,” pungkas Kiyai, bergegas ke meja kajian SMK
Selesai SMK, saya pun mengambil waktu untuk berkonsultasi dengan Kiyai.
Bahasannya sangat menarik.
Saya diberi satu narasi berbasis Alqur’an . Maklum saya saat ini mengurusi Pondok Qur’an Al Barakah yang didalamnya ada surau Hawnan, TPQ Hawnan, Baitulmaal Hawnan dan Albarakah muamalah. Alhamdulillah sudah mulai nampak dibersamai oleh orang-orang baik.
Narasi yang kiyai berikan bernama Berkah Negeriku dengan Alqur’an disingkat BERIKAN. MasyaAllah.
Berbagai masukan Kiyai yang sudah terekam di kepala saya pagi ini. Kuncinya Syahidan ( turun ke lapangan ) dan lakukan identifikasi permasalahan umat. Apabila di suatu daerah tingkat pemahaman tentang Alqur’an sangat minim maka muncullah program berantas buta aksara Alqur’an. Bila ada dijumpai anak-anak mengaji tidak banyak memiliki buku iqra maka sediakan program berbagi buku Iqra.
Bisa juga dibuat program satu keluarga satu hafiz. Bahkan bisa mendirikan rumah sehat berbasis terapi bekam atau bisa juga Thibbun Nabawi supaya umat Kembali ke Alqur’an dan tidak berobat kepada dukun atau paranormal. Dengan adanya pengobatan berbasis Islam ini menghindarkan umat dari praktek syirik.
Syahidan dan tentukan program yang mengena di masyarakat.
Saya juga melaporkan Pondok Qur’an Al Barakah telah memilki 3 orang ustadz, 1 orang petugas baitulmaal dan 1 orang multimedia. Memiliki santri yatim dan penghafal Alqur’an sebanyak 52 orang yang terbagi dalam tiga kelas Pendidikan Qur’an Gratis yaitu kelas Iqro 1-3 , kelas Iqro 4-6 dan kelas tahfidz. Alhamdulillah. Allahu Akbar. Allah Maha Baik.
Kiyai juga berpesan untuk menkampanyekan Gerakan Sadar Halal untuk melakukan pengecekan kuas-kuas di pedagang kaki lima Pemangkat dan membagikan kuas halal.
Saya pun juga berkesempatan berkonsultasi tentang syarat berkurban dan memuliakan anak yatim. Alhamdulillah sedikit demi sedikit mengikis fakir ilmu dalam qalbu.
Usai sowan dengan kiyai menghadiahi gelang tasbih hadiah dari sahabatnya pulang umroh. Filosofinya supaya selalu ingat Allah disetiap nafas. MasyaAllah perhatian Kiyai membesarkan hati saya.
Terima kasih Kiyai Mulia yang sudah sudi memberi kabar gembira kepada saya.
Kajian SMK yang membahas ayat demi ayat dalam Alquran dan dicompare dengan realita hidup umat sangat nyata. Kisah hidup umat manusia di dunia ini telah ditulis Allah 1400 tahun yang lalu dalam Alqur’an sehingga menjadi pedoman hidup umat manusia.
Kajian SMK telah memberi kabar gembira bagi santri Munzalan merupakan slide hidup dan sasarannya adalah diri sendiri.
Kajian SMK telah merubah mindset saya tentang makna hidup dan kehidupan. Setiap Tindakan harus berlandaskan Alqur’an dan hadist, supaya hidup lebih terarah dan bermanfaat.
Syukron Kiyai. Jazakumullah khairan katsiron. Berkah selalu.
Salim,
RH – Sowan ke Kiyai Mulia
Gurauan Kiyai : RH itu adalah Rumah Harta, Bahasa Arabnya Baitul Maal. Masya Allah. Allah Maha Kaya.
