MASJID MULTIFUNGSI DAN MULTIMANFAAT

Pemangkat Post – Pelatihan Masjid Billionaire terus berlangsung dan kali ini adalah episode ke 5 yang diisi oleh Pimpinan Masjid Kapal Munzalan, KH. Muhammad Nur Hasan. Sosok yang dipanggil Tok Ya ini memaparkan pengalamannya membangun Masjid Multifungsi dan Multimanfaat yang dipersembahkan bagi umat muslim di Indonesia ini.
Tok Ya membuka spirit Munzalan Mubarakan dengan menyampaikan Masajidallah, mengajak orang kembali ke rumah Allah dan bisa sukses selamat dunia akhirat.
Lima tahun sebelum lahirnya Masjid Kapal Munzalan sudah mengenal Masjid Jogokariyan wasilah Menko Kesra, Ir. Azwar Anas di zaman Soeharto. Munas Ormas Islam Pemuda Masjid di Aceh dimana Menko Kesra, Ir. Azwar Anas mengingatkan pemuda untuk kembali ke Masjid dan melakukan langkah konkrit masjid yang berdaya untuk umat. Saat itu diperkenalkan program Masjid Jogokariyan oelh Ustadz Jazir.
Setelah Munas di Aceh, Tok Ya bersama 7 orang temannya melakukan study banding dengan perjalanan darat dari Jakarta menuju Yogyakarta. Saat itu Tok Ya berkunjung atas nama Masjid Mujahidin Pontianak.
Database Jamaah Masjid kita ini harus benar-benar kita kenal.
Perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa untuk menjalankan perintah sholat lima waktu. Mendirikan masjid seperti Rasulullah harus menggunakan Sirah Nabawiyah.
Tok Ya mengenal masjid juga karena dititipkan orang tua di Masjid Mujahidin akibat bandel di sekolah. Alhamdulillah wasilah dititipkan hingga menjadi Masjid Kapal Munzalan.
Yogyakarta adalah inspirasi Kalimantan Barat untuk mendirikan masjid seperti Masjid Suhada. Yayasan Mujahidin Pontianak lahir tahun 1953. Tahun 1973 Masjid Mujahidin dibangun dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1978.
Start up masjid ala Rasulullah. Ada rumah, ada pengasuh, ada ustadz dan ada kiyai. Rasulullah membangun masjid dan Rasulullah tinggal di situ. Masjid dibangun megah tetapi tidak ada ustadz tinggal di kawasan itu. Bagaimana bisa mengelola masjid. Ini harus dipahami.
Orang yang memimpin masjid harus paham Alqur’an.
Baitulmaal yang bergerak dengan sedekah dan menggerakan dengan zakat dan wakaf. Lewat Ormas ini sami’na wa’athona dengan Kiyai sesuai pola Sirah Nabawiyah.
Bertaubat dengan MSQ ( Masjid tempatnya, Subuh waktunya dan Qur’an kontennya ). Rasulullah menyampaikan Alqur’an selama 13 tahun di Mekkah dan hijrah ke Madinah.
Allah sudah memberikan Al Qur’an sebagai hudan ( petunjuk ), oleh sebab itu di masjid harus ada pengasuh atau ustadz yang mengelola dan mengajarkan Alqur’an dengan baik dan benar.
Masjid tampil mendirikan baitul qur’an, baitul muamalah, baitul mall. Hindari membangun bisnis dengan uang riba. Karena kita ingin bisnis yang berkah.
Rezeki Allah yang mengatur. Rezeki itu bisa menjadi kita kaya atau berkecukupan. Rezeki itu tidak terbatas sehingga mintalah rezeki kepada Allah dengan cara-cara yang diridhoi Allah. Berkah berlimpah.
Masjid multifungsi dan multimanfaat. Takmir masjid yang taat. Masjid harus Romantis ( Ramah dengan orang musafir, ramah ana-anak dan ramah tetangga sekitar ). Masjid menyediakan kamar untuk musafir dengan fasilitas bintang lima. Ada masjid makan-makan. Ada juga masjid masak-masak. Ada 800 masjid telah menginstal metode Baitullah, baitulqur’an, baitulmaal dan baitul muamalah.
Tok Ya menghimbau masjid yang tergabung dalam Ormas. Bersaudara di dunia dan bertetangga di surga. Kita senantiasa bergabung dengan orang yang berkumpul di baitullah dan berbisnis sesuai dengan akad syariah Islam. Berilah kesempatan berdaya kepada anak muda untuk mengelola masjid dan umat.
Semangat Tok Ya, Allahu Akbar !! (RH)