Fundraising Baitul Qur’an
Pemangkat Post. 21 November 2021 / 16 Rabiul Akhir 1443 H.
Fundraising adalah istilah yang baru dalam dunia dakwah. Dimana seseorang yang diminta menggalang dana untuk kampanye misalnya disebut Fundraiser.
Adalah Ustadz Beni Sulastiyo, Pimpinan Masjid Kapal Munzalan yang ditemui redaktur untuk mencari tahu apa itu Fundraising. Bagaimana menggerakan Fundraising ?
Sebuah pengembangan peradaban pondok maupun masjid saat ini harus ada mekanisme yang menggerakkan Fundraising dimana ada banyak orang yang masih bingung ingin menyalurkan zakat produktifnya. Begitu pula infaq dan sedekah atau wakaf produktifnya. Oleh karenanya peran Fundraiser sangat penting dalam mengedukasi ummat, jelas Ustadz Beni.
Lebih lanjut Redaktur Pemangkat Post, menanyakan apa saja yang harus diketahui ketika seorang Fundraiser memulai mencari penggalangan dana itu? Dijelaskan bahwa ada lima pilar dalam mengembangkan fundraising dengan metode UPSPD yaitu :
- Ulama yang ikhlas,
- Pemimpin yang adil,
- Saudagar yang dermawan,
- Pemuda yang cinta masjid,
- Dhuafa yang taat dan taqwa.
Ketika lima pilar itu terpenuhi, insyaAllah misi Fundraising dapat berjalan lancar. Ini adalah awal menuju database orang baik yang beramal sholeh.
Ketika ditanya tentang izzah, Ustadz Beni langsung keluarkan statement : Pantang bagi orang pondok dan orang masjid meminta dengan proposal. Tapi harus melakukan sesuatu dengan program program mengajak orang untuk berbuat amal sholeh.
Program apa itu ?
Pertama, Siapkan program berbagi beras untuk pondok pesantren penghafal Alqur’an, anak yatim dan mustahik. Lakukan pendataan penghafal Alqur’an, anak yatim dan mustahik.
Kedua, Ajak unsur pemerintahan, dan saudagar untuk ikut program berbagi, minimal membersamai program kita.
Ketiga, Siapkan media sosial, website dan sejenisnya untuk memblow up kegiatan amal sholeh supaya makin ramai orang sholeh menyalurkan harta dan tenaganya.
Keempat, Fundraising lainnya adalah membentuk Ikatan Saudagar atau biker amal sholeh yang melakukan kegiatan berbagi dan beramal sholeh. Membuat program untuk memberikan beras, nasi kotak dan barang lainnya.
Kelima, Kegiatan sosial ini agar diframe self branding untuk kemaslahan ummat menjadi agenda rutin komunitas. Prioritas anak muda yang hatinya tertaut dengan masjid. Walaupun belum ke masjid, setidaknya sudah mencintai lingkungan sosial di sekitarnya.
Keenam, Program mengundang dai mencerahkan ummat dengan mengadakan ceramah dan program berbagi yang diprakarsai oleh Baitul Qur’an. Menyediakan zakat infaq dan sedekah bagi peserta majelis.
Banyak lagi kegiatan sosial yang bisa dikembangkan dalam menggalang dana demi keberlangsungan pondok Qur’an misalnya, atau masjid sehingga tidak terfokus dari mengajukan proposal. InsyaAllah ketika kita giat melakukan Fundraising, donatur akan datang dengan sendirinya atas izin Allah, pungkas Ustadz Beni Sulastiyo.
RH Reporter Pemangkat Post AL Barakah